Dukung Ibadah Haji 2025 Secrets
Dukung Ibadah Haji 2025 Secrets
Blog Article
Haji sejatinya menawarkan narasi kosmopolitanisme Islam: bahwa perbedaan ras, etnis, dan kewarganegaraan dilebur dalam satu identitas keimanan. Nilai ini sejalan dengan prinsip civic pluralism dalam kehidupan berbangsa, di mana keberagaman bukan ancaman, melainkan modal sosial untuk membangun solidaritas kolektif.
“Kami berharap jemaah haji puas dengan kontribusi yang diberikan KPI sehingga dapat menjalankan ibadahnya dengan lebih nyaman dan khidmat, mulai dari perjalanan ke Tanah Suci hingga kembali lagi ke Tanah Air,” ujarnya.
Selain untuk kebutuhan haji, KPI juga terus menyesuaikan produksi avtur dengan kebutuhan nasional lainnya. Hermansyah menyebut, transportasi udara kini menjadi bagian penting dari mobilitas masyarakat sehingga pasokan avtur harus terjaga.
Semoga haji 2025 menjadi ruang perjumpaan yang menyatukan, bukan memisahkan. Menjadi panggung spiritual yang meneguhkan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta, bukan sekadar untuk diri sendiri.
Jemaah dari ten bandara embarkasi utama akan menjalani proses keimigrasian, kepabeanan, kekarantinaan, serta pemeriksaan keamanan langsung di asrama haji. Bandara tersebut adalah:
Proses distribusi dilakukan secara terintegrasi demi memastikan avtur tiba tepat waktu dan dalam kondisi terbaik di setiap titik layanan.
Dengan kesiapan menyeluruh dari sisi produksi, distribusi, hingga sinergi antarentitas, PT KPI Kilang Dumai terus memperkuat perannya dalam mendukung suksesnya pelaksanaan ibadah haji 2025.
Zainut menekankan pentingnya penyusunan BPIH yang adil dan berkelanjutan. Ia mengingatkan agar kebijakan baru tidak merugikan jemaah di masa mendatang.
“Kami berharap para jemaah bisa menyampaikan berita-berita baik kepada sanak saudara tentang haji ini. Jangan sebaliknya. Dan mohon jaga kesehatan serta taati semua arahan pembimbing juga petugas,” pesan Affan.
Ironisnya, logika kolonial ini masih bisa beresonansi jika kita gagal menangkap makna substantif haji. Bila ibadah haji sekadar berhenti sebagai seremoni spiritual tanpa menjelma menjadi praksis sosial yang inklusif, maka ia tidak akan mampu menjadi medium transformatif.
Hermansyah menambahkan, avtur yang diproduksi KPI telah memenuhi standar internasional. Hal ini untuk menjamin aspek keselamatan dan kenyamanan jemaah selama perjalanan.
Semoga semangat tahun 2025 ini kita bisa terus berupaya lebih baik lagi demi memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.” katanya.
Namun, inovasi struktural ini perlu dilengkapi dengan inovasi kultural—yakni pembangunan kesadaran bahwa haji adalah ibadah pelayanan, ibadah transformatif. Ia bukan sekadar perjalanan ke Tanah Suci, tapi perjalanan batin menuju kematangan spiritual dan komitmen sosial.
"Haji mabrur itu insya Allah dalam hadis Bukhari Muslim tidak ada balasannya kecuali here surga, hapus semua dosa-dosanya. Jadi nanti kita pulang dari tanah suci ke tanah air dalam keadaan bersih suci seperti bayi yang baru lahir," ungkapnya.